BeritaKonawe Utara

KOPTAN-KONUT Sebut Pembentukan BPC HIPMI Kab.Konut Dinilai Prematur

425
×

KOPTAN-KONUT Sebut Pembentukan BPC HIPMI Kab.Konut Dinilai Prematur

Sebarkan artikel ini

Konawe utara, Sultratimes.com, – Plh Sekretaris Konsorsium Pengusaha Tambang Nikel Konawe Utara (KOPTAN-KONUT) Hendrik Nilopo Mengatakan, bahwasanya Badan Pengurus Cabang-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC-HIPMI) Konawe Utara bersikap apatis tidak mempunyai nurani terhadap problematika yang terjadi di Konawe Utara, tidak peduli terhadap tuntutan rakyat, dan juga tidak jelas keberadaannya dan kepengurusannya.

“HIPMI Konut ini kan merupakan mitra pemerintah, saat ini terjadi gejolak sosial yang sangat besar dari masyarakat Konawe Utara, mulai dari aksi demonstrasi meminta pemberdayaan kepada PT Antam, penyegelan kantor PT Antam, pengusiran PT Antam oleh masyarakat hingga meningkatnya kriminalitas akibat banyaknya pencuri BBM di wilayah lingkar tambang, “ungkap Hendrik Nilopo dalam rilisnya, minggu 26 Februari 2023.

Tentunya semua itu dikarenakan penghentian aktifitas penambangan oleh PT Antam, tbk UBPN Konawe Utara, yang mengakibatkan para pengusaha lokal bangkrut dan rugi besar, ratusan Tenaga Kerja Lokal (TKL) kehilangan pekerjaan, puluhan UMKM bidang jasa catering kehilangan usahanya.

“Sehingga berdampak pada putusnya rantai ekonomi masyarakat di lingkar tambang Kabupaten Konawe Utara, seharusnya HIPMI sebagai lembaga yang terkoneksi langsung dengan pemerintah pusat, mestinya hadir menjadi wadah dan penggerak untuk menjembatani pengusaha-pengusaha muda lokal Konawe Utara agar mendapatkan ruang pemberdayaan yang sebesar-besarnya kepada pengusaha lokal di wilayah Konawe Utara agar pengusaha muda yang berada di Konawe Utara tetap hidup dan dapat terus berkarya, mengembangkan usahanya menjadi pengusaha produktif, sesuai dengan motto HIPMI yaitu “Pengusaha Pejuang-Pejuang Pengusaha” yang bermakna bahwa kader-kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat. Agar tercapai tujuan HIPMI yaitu mendorong jiwa kewirausahaan, membina, mengembangkan, dan memajukan pengusaha muda Indonesia, Namun Mirisnya HIPMI Di Konawe Utara Apatis terhadap Problematika Pengusaha Lokal, “jelas Kang Hend Sapaan Akrab Hendrik Nilopo.

Sangat disayangkan Lembaga yang seharusnya dapat mengawal dan menyalurkan Aspirasi Masyarakat Konawe Utara ke Pusat malah memilih diam tanpa alasan, sehingga melahirkan asumsi negatif bahwa Lembaga HIPMI di Konut hanya di jadikan sebagai Wadah memenuhi Kepentingan Perorangan, Untuk kebutuhan pribadi saja.

Hendrik mempertanyakan tentang siapa, kapan, dan dimana HIPMI Konut ini. Siapa Pengurusnya, Kapan Dibentuknya, dan Dimana di bentuknya? Kenapa selama ini saya tdk pernah mendengar adanya kepengurusan HIPMI di Konut, apakah HIPMI Konut dibentuk secara diam-diam tanpa mengikutsertakan pengusaha-pengusaha muda konawe utara atau HIPMI hanya berlaku bagi orang-orang tertentu Untuk kepentingan tertentu. Bahkan yang lebih mirisnya menurut informasi bahwa Ketua HIPMI konut bukan berasal dari Konawe Utara tapi menjabat ketua di konawe utara.

HIPMI harus memberi kontribusi besar dalam mendorong pembangunan ekonomi masyarakat untuk merevitalisasi Lembaga HIPMI di Konawe Utara. Karena HIPMI berdiri dengan tujuan mengembangkan para generasi muda untuk berusaha dan menjadi pengusaha. Membantu para pengusaha muda konawe utara agar mendapat ruang pemberdayaan yang seluas luasnya.

“Saya menegaskan Bahwa Dalam waktu dekat ini akan Melakukan Aksi Demonstrasi ke Jakarta Untuk Bertemu dengan Pak Bahlil Lahadalia Selaku Menteri Investasi Indonesia yang juga merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, untuk membahas terkait pemberdayaan oengusaha lokal Konawe Utara sekaligus Mendesak Pak Bahlil Lahadia Selaku Mantan Ketua HIPMI untuk Merestorasi HIPMI Konawe Utara agar supaya HIPMI Konut di Nahkodai oleh Putra Asli Konawe Utara agar lebih peka terhadap Problematika pengusaha di daerah, dapat Menjembatani pengusaha lokal kepusat agar mendapat pemberdayaan di daerah dan menjadi Wadah Pengusaha Lokal Yang memberi asas manfaat terhadap Para pengusaha muda Konawe Utara”. Tutupnya

Laporan : Sutarno