Konawe utara, Sultratimes.com, – Kabupaten Konawe Utara merupakan wilayah penghasil sumberdaya daya alam yang kaya akan ore nikel salah satunya di desa Morombo, Kecamatan Lasolo Kepulauan, tidak heran jika banyak investor yang berbondong-bondong masuk berinvestasi di Desa Morombo yang tidak lain mengurangi angka pengangguran dan yang terpenting memberi dampak positif besar dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Salah satu perusahaan pertambangan yangberada di Desa Morombo PT. Wisnu Mandiri Batara, yang sebagian besar masuk di wilayah Desa Morombo, Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara.
Eksistensi perusahaan tersebut tidak lain untuk Mensejahterakan masyarakat sesuai amanat undang – undang yang berlaku bagi Perseroan Terbatas maupun undang – undang mineral dan batu bara.
Namun ironisnya PT. Wisnu Mandiri Batara telah mulai melakukan eksploitasi/produksi bahkan pengapalan dan penjualan. sumber daya alam di Desa Morombo, kisaran awal awal 2023.diduga belum melakukan sosialisasi dan penyusunan program pemberdayaan/pengembangan masyarakat sesuai amanat undang – undang mineral dan batu bara.
Bahkan PT. Wisnu Mandiri Batara belum melakukan pembebasan lahan masyarakat, namun terus beroperasi.
Wawan selaku ketua umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morombo, menyoroti PT. WMB terkait program pemberdayaan masyarakat, CSR yang tidak transparansi dan bantuan pendidikan kepada HIPPMAMOR belum terealisasi.
“Kami akan kembali melakukan aksi terkait PPM seperti yang dilakukan PT. Konawe Nikel Nusantara dan PT. Elit kharisma Utama.
Mengapa PT. KNN/PT.EKU bisa merealisasikan bantuan pendidikan dan PPM namun PT. WMB tidak melakukan kewajiban ada apa”Ucap Wawan
Kemudian Wawan membeberkan PT. Wisnu Mandiri Batara diduga kuat belum memiliki Izin Pinjam Pakai kawasan Hutan (IPPKH). namun terus melakukan aktivitas diatas kawasan hutan.
“Dalam waktu dekat kami yang tergabung dari aliansi masyarakat pemilik lahan dan Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Morombo akan melakukan aksi besar”. tegas Wawan
Laporan : Tim
