Konawe Utara, Sultratimes.com, – Pawai Karnaval Budaya dan Mobil Hias menjadi salah satu rangkaian acara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, yang digelar pada Sabtu (30/12/2023).
Pawai tersebut diikuti oleh 48 peserta, yang terdiri dari 29 paguyuban se-Sulawesi Tenggara, 10 paguyuban lokal Konut, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Pemerintah Kecamatan se-Konut.
Para peserta menampilkan berbagai macam kreasi kendaraan hias yang dihias dengan berbagai simbol dan motif budaya Konawe Utara. Ada yang menggambarkan kekayaan alam, budaya, hingga sejarah daerah tersebut.
Pawai tersebut dimulai dari pelataran kantor bupati dan berakhir di panggung utama Festival Konasara di Bundaran CBD, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera.
Kemeriahan pawai tersebut turut dimeriahkan oleh penampilan para penari dan musik tradisional Konut.
Bupati Konut, Ruksamin, yang turut menyaksikan pawai tersebut, mengapresiasi kreativitas para peserta. Ia berharap pawai tersebut dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya Konawe Utara.
“Pawai ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap budaya daerah. Semoga pawai ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya Konawe Utara,” kata Ruksamin.
Ruksamin juga berharap pawai tersebut dapat menjadi daya tarik wisata bagi Kabupaten Konawe Utara.
“Pawai ini juga dapat menjadi daya tarik wisata bagi Kabupaten Konawe Utara. Semoga pawai ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah kita,” kata Ruksamin.
Keindahan Pawai Karnaval Budaya dan Mobil Hias Konawe Utara
Pawai Karnaval Budaya dan Mobil Hias Konawe Utara yang digelar pada Sabtu (30/12/2023) menjadi salah satu momen yang tak terlupakan bagi masyarakat Konut.
Pawai tersebut dimeriahkan oleh berbagai macam kreasi kendaraan hias yang dihias dengan berbagai simbol dan motif budaya Konut. Ada yang menggambarkan kekayaan alam, budaya, hingga sejarah daerah tersebut.
Salah satu peserta pawai yang menarik perhatian adalah kendaraan hias yang menggambarkan prosesi pernikahan adat Konut. Kendaraan hias tersebut menampilkan replika rumah adat Konut, lengkap dengan peralatan dan perlengkapan adat yang digunakan dalam prosesi pernikahan.
Kendaraan hias lainnya yang tak kalah menarik adalah kendaraan hias yang menggambarkan keindahan alam Konut. Kendaraan hias tersebut menampilkan replika gunung, air terjun, dan pantai yang ada di Konut.
Kemeriahan pawai tersebut turut dimeriahkan oleh penampilan para penari dan musik tradisional Konut. Penampilan para penari dan musik tradisional tersebut semakin menambah semarak pawai tersebut.
Pawai Karnaval Budaya dan Mobil Hias Konawe Utara menjadi bukti bahwa masyarakat Konut memiliki kreativitas yang tinggi dalam melestarikan budaya daerahnya. Pawai tersebut juga menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan budaya Konut kepada masyarakat luas.
Ditambahkan salah satu sekretaris kerukunan suku bajo sultra Abd. Halim Alkaf mengungkapkan” di usia 17 tahun Konawe Utara bisa berbena diri diberbagai aspek khususnya percepatan pembangunan ibukota,dan peningkatan pelayana sosial kemasyarakatan serta Konawe semakin maju dan berdaya saing” tutupnya
Laporan : Sutarno












