Konsel, Sultratimes.com, – Barisan Mudah Pemerhati Hukum (BPPH ) Konawe Selatan ( Konsel) terpaksa harus menyegel kantor Dinas Pekerjaan Umum dan tata ruang saat bertandang pada rabu, 12/06/2024
Pasalnya pada saat menyampaikan aspirasi dikantor PU tidak satupun petinggi Dinas PU yg berada di kantor. Sehingga BPPH menilai dan menduga mereka sengaja tak masuk kantor.
Ketua BPPH Konsel Aan Adriansyah mengatakan bahwa Ketidak hadiran mereka dikantor, kami menduga terjalinnya konspirasi antar oknum – oknum petinggi di Dinas PU konsel, sehingga tidak ada yang menerima masa aksi.
” Pada hari sabtu surat kami sudah masuk di Polres, seharusnya kadis ataupun kabid harus berada di kantor untuk menerima aspirasi kami. Tetapi kami duga mereka sengaja tak masuk kantor karena takut terhadap masa aksi ” Ungkap Aan Adriyansa Ketua BPPH konsel
Sehingga Ketua BPPH menilai Kepada kadis, kabid, PPK, dan juga direksi sengaja melarikan diri karena takut ada data terhadap kesalahan mereka pada pekerjaan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan air minum dan sanitasi Yang kami duga telah merugikan negara.
“Besar dugaan kami bahwa pekerjaan tersebut terindikasi merugikan negara karena pekerjaanya tidak memenuhi spesifikasi dan tdk ada asas manfaatnya bagi masyarakat setempat dan kami duga bahwa yang terlibat dalam pekerjaan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan air minum dan sanitasi telah melakukan tindakan pidana korupsi.” Tegasnya
Lanjutkan nya. ” Dan kami sangat kecewa ketika anggaran yang begitu besar tidak dikelola dengan baik sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang tidak berkualitas dan juga bermanfaat. ” Imbuhnya
Setelah bertandang di Dinas PU konsel ,masa aksi melanjutkan menyampaikan aspirasi terkait pembangunan KPSPAMS di kantor kejaksaan negeri konsel.
Ketua BPPH memberikan apresiasi terhadap kajari konsel. Sudah mau menerima masa aksi dengan dalam menyampaikan aspirasi.
” Kami juga sudah melaporkan kepada kejari pada oknum – oknum yang terlibat pada pekerjaan tersebut dan kami akan menunggu progres kinerja dari kajari konsel ” Terangnya yang juga alumni fakultas hukum Unhalu.
“Kami juga akan melakukan aksi jilid 2 dengan kasus yang sama sekaligus memasifkan laporan kami ketika dalam kurun waktu 3 x 24 jam tidak ada reaksi atau tindakan oleh kejaksaan negeri konsel.” Tutupnya
Sementara itu pihak PU saat di hubungi melalui Kabid Cipta Karya tidak ada respon
Laporan : Tim
