Uncategorized

Sejumlah Mahasiswa Gelar Unras di Mabes Polri, Terkait Dugaan Penjualan Ore Nikel Ilegal Yang di Lakukan PT. Toshida Indonesia

402
×

Sejumlah Mahasiswa Gelar Unras di Mabes Polri, Terkait Dugaan Penjualan Ore Nikel Ilegal Yang di Lakukan PT. Toshida Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Sultratimes.com, – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Nusantara (PANTARA) dan Koalisi Aktivis Nasional Indonesia (KASINDO) menggelar aksi demonstrasi di depan Mabes Polri, Jum’at, 31/01/2025.

Aksi tersebut bertujuan untuk mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dugaan penjualan dan pembelian ore nikel ilegal yang dilakukan oleh PT. Toshida Indonesia.

Dalam tuntutannya, massa aksi meminta Bareskrim Polri turun tangan melakukan investigasi terhadap PT. Toshida Indonesia yang diduga membeli dan menjual ore nikel dari luar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Dugaan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait legalitas dan mekanisme perdagangan yang dilakukan perusahaan tersebut.

Selain itu, demonstran juga meminta Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) untuk melakukan inspeksi mendadak guna mengungkap indikasi jual beli dokumen terbang (Dokter) yang diduga digunakan PT. Toshida Indonesia untuk memperdagangkan nikel dari luar wilayah IUP-nya secara ilegal.

Jika terbukti, hal ini tidak hanya melanggar regulasi pertambangan, tetapi juga berpotensi merugikan negara dan merusak tatanan industri pertambangan nasional.

Adit Saputra selaku Koordinator aksi, menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi perhatian serius aparat penegak hukum.

“Kami menduga PT. Toshida Indonesia memperdagangkan nikel yang bukan dari wilayah IUP mereka. Jika ini benar, berarti ada praktik ilegal yang harus segera dihentikan dan diusut tuntas,” tegas Adit Saputra.

Setelah menyampaikan aspirasi mereka di depan Mabes Polri, beberapa perwakilan demonstran diterima untuk berdialog dengan pihak kepolisian. Mereka menyampaikan bukti dan data pendukung terkait dugaan transaksi ilegal tersebut.

Aksi yang berlangsung dengan damai ini berakhir dengan komitmen massa untuk terus mengawal perkembangan kasus ini hingga ada tindakan nyata dari pihak berwenang.

 

Laporan : Tim
Editor : Ardan