Uncategorized

JATI Dan KAMI Sultra Duet Soroti Aktivitas PT. MCM Dan PT. TAS

264
×

JATI Dan KAMI Sultra Duet Soroti Aktivitas PT. MCM Dan PT. TAS

Sebarkan artikel ini

Kendari, Sultratimes.com, – Jaringan Advokasi Tambang Indonesia Wilayah Sulawesi Tenggara (Jati Sultra) soroti aktivitas hauling di jalan umum yang dilakukan oleh PT. Modern Cahaya Makmur, Kamis/13/2/2025.

Melalui Direktur Eksekutif Jati Sultra, Enggi Indra Syahputra mengatakan bahwa izin aktivitas hauling menggunakan jalan umum yang dimiliki oleh PT. MCM mesti dikaji ulang pasalnya hal ini bukan lagi soal berizin atau tidak berizin tetapi sudah keranah keselamatan masyarakat

“Kita tidak berbicara soal berizin atau tidaknya hauling PT. MCM di jalan umum, tetapi kalau sudah menyangkut keselamatan rakyat maka izinnya perlu di kaji ulang”, ungkap Enggi

Untuk diketahui, hauling yang dilakukan PT. MCM dan PT. TAS ini menggunakan jalan umum baik itu jalan nasional, provinsi, maupun daerah yang dimulai dari lokasi pertambangan di Kecamatan puriala kabupaten konawe menuju tersus PT. TAS di Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Nambo Kota Kendari

“Dimulai dari konawe, masuk ke kota kendari hingga sampai tersusnya di Kecamatan Nambo sepanjang jalan itulah hauling PT. MCM dan PT. TAS ini membahayakan pengguna jalan dan masyarakat pada umumnya”, beber Enggi

Lanjut, Enggi yang juga merupakan Fungsionaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyampaikan harusnya pihak-pihak terkait bisa saling berkoordinasi soal izin hauling yang dilakukan PT. MCM ini

“Kami minta pihak terkait untuk bertindak keras kasus PT. MCM ini, karena ada indikasi untuk memuluskan hauling, PT. MCM ini sudah melakukan kongkalikong dengan pihak terkait”, beber Enggi

Terkahir Enggi menyampaikan soal koordinasi-koordinasi PT. MCM dan PT. TAS ini dalam menjalankan aktivitasnya patut ditelusuri karena adanya dugaan backing dari beberapa istansi terkait

“Kuat dugaan kami PT. MCM ini mulus melakukan Hauling di jalan umum karena dibacking oleh beberapa istansi terkait, tak perlu disebutkan ini sudah menjadi rahasia umum bagi perusahaan pertambangan yang kami nilai bermasalah”, ujar Enggi

Setelah itu, Andri Togala yang merupakan Presidium Konsorsium Aktivis Muda Indonesia Sulawesi Tenggara (KAMI Sultra) juga menyampaikan beberapa dugaan konkalikong antara PT. MCM dan PT. TAS yang melibatkan KSOP Kelas II Kendari

“Jadi ada dugaan permainan mafia dimulai dari hauling sampe pada pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh Kepala KSOP kelas II kendari untuk PT. MCM dan PT. TAS”, ujar Andri

Lebih lanjut Andri menjelaskan bahwa PT. TAS merupakan trader dan yang mempunyai IUP eksplorasi adalah PT. MCM

“Ada pernyataan yang menyatakan PT. TAS memiliki IUPK ini patut kita cek kebenarannya jangan sampai hanya pembohongan publik”

“Terminal khusus itu milik PT. TAS sementara ore nikelnya hasil eksplorasi PT. MCM. Nah, bukannya tersus hanya bisa digunakan perusahaan bersangkutan sehingga ini juga yang menjadi landasan kami menyoroti KSOP Kelas II kendari seolah-olah memuluskan SPB PT. MCM ini”, beber Andri

 

Laporan : Tim
Editor : Ardan