Uncategorized

HIPPMA Lalonggasumeeto Desak Bupati Konawe Batalkan Pembangunan Pelabuhan Nikel di Soropia

487
×

HIPPMA Lalonggasumeeto Desak Bupati Konawe Batalkan Pembangunan Pelabuhan Nikel di Soropia

Sebarkan artikel ini

Konawe, Sultratimes.com, — Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Lalonggasumeeto (HIPPMALA) secara tegas menolak rencana pembangunan pelabuhan khusus ore nikel yang akan dibangun di wilayah pesisir Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, Penolakan ini disampaikan menyusul pernyataan resmi Bupati Konawe dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten yang digelar pada Kamis (10/4/2025) lalu.

Ketua Umum HIPPMALA, Firmansyah, menyebut bahwa pembangunan pelabuhan tersebut menunjukkan sikap abai terhadap dampak ekologis, sosial, serta masa depan masyarakat pesisir Soropia.

“Kami menilai ini sebagai bentuk pengabaian terhadap dampak ekologis, sosial, dan jangka panjang yang akan dirasakan masyarakat pesisir Soropia dan sekitarnya,” ujarnya kepada awak media pada Selasa (15/4/2025).

Menurutnya, proyek pelabuhan justru berpotensi menjadi masalah besar, bukan solusi, Ia menilai pembangunan pelabuhan tersebut akan merusak ekosistem pesisir, mengancam ruang hidup masyarakat, memperparah krisis lingkungan, serta merugikan nelayan dan sektor pariwisata lokal yang selama ini menjadi penopang utama ekonomi warga.

“Pembangunan jety ini jelas akan berdampak buruk terhadap ekosistem pesisir, mata pencaharian nelayan, dan potensi wisata yang seharusnya bisa lebih dikembangkan untuk menopang ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Dirinya juga mengungkap bahwa pesisir Konawe menyimpan keindahan alam serta kearifan lokal yang bisa menjadi pondasi pembangunan berkelanjutan jika pemerintah serius mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata.

“Bupati seharusnya fokus memaksimalkan potensi kelautan dan pariwisata Soropia melalui investasi hilirisasi yang mendukung sektor perikanan dan wisata,” jelasnya.

Ia menyebut beberapa potensi daerah yang telah menunjukkan kesadaran ekologis dan keberhasilan lokal, seperti konservasi kima di Desa Toli-Toli dan budidaya ikan ramah lingkungan di Desa Wawobungi.

Di wilayah lain, Pantai Batu Gong serta Permandian Bintang Samudera di Desa Sawapudo, Pantai Toronipa, pantai anggalo dan wisata magrove di waworaha serta pantai tompa one di soropia juga menjadi destinasi wisata unggulan yang perlu dilindungi.

Lebih jauh, dirinyanya mengungkap bahwa wilayah pesisir ini juga dikenal sebagai lumbung perikanan, termasuk komunitas Bajo yang menjadi penghasil ikan laut.

Namun, kebutuhan ikan di ibu kota kabupaten, Unaaha, masih banyak dipasok dari daerah lain seperti Bombana.

“Ini menunjukkan potensi Soropia belum dimaksimalkan. Jika didukung regulasi dan kebijakan tepat sasaran, wilayah ini bahkan bisa menjadi penyokong pangan sektor perikanan di tingkat provinsi, bahkan nasional,” ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa HIPPMALA akan terus menolak pembangunan pelabuhan tersebut, dan akan menggalang dukungan dari berbagai pihak hingga ke tingkat nasional.

“Kami akan berkonsolidasi dengan kampus, NGO lingkungan, hingga ke pemerintah pusat untuk mendesak pembatalan kebijakan ini,” pungkasnya.

 

Laporan: Tim