Kendari, Sultratimes.com, – Rusaknya Akses jalan poros Lambuya – Motaha akibat lalu lintas angkutan berat yang melebihi kapasitas muatan yang sangat meresahkan masyarakat sekitar.
Belum lagi banyaknya insiden kecelakaan yang terjadi karena jalan berlubang, termasuk beberapa waktu lalu, aktivitas pemuatan batu gunung menuju ke waduk bendungan ameroro PSN yang baru-baru saja di resmikan bapak presiden joko widodo.
Ketua Garda Pemuda sulawesi tenggara (GARPEM) Sultra, Aksan Setiawan mengatakan bahwa rusaknya jalan poros Lambuya – Motaha disebabkan banjir bandang yang terjadi pada tahun 2019, selain itu akses jalan Lambuya – Motaha merupakan satu-satunya jalur yang bisa dilalui.
Ia berharap Anggota DPRD Provinsi Dapil 6 dalam hal yang mewakili 3 kabupaten yaitu Konawe, Konkep, Konut, Agar Menyuarakan pada saat Pembahasan anggaran Baru sehingga bisa masuk dalam pembahasan pekerjaan jalan poros Lambuya – Motaha pada 2026 – 2027 serta menjadi prioritas
“Jangan hanya menikmati fasilitas ruangan yang ber ac tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat terkhusus infrastruktur jalan untuk memudahkan masyarakat mencari Rejeki, ketika jalan sudah mulus ekonomi lancar” “Ungkap Aksan, Selasa, 08/07/2025.
Selain itu, kata Aksan, jalan poros yang menghubungkan Kota Kendari – Kabupaten Konawe dan konawe Selatan (Konsel), serta kabupaten kolaka tepatnya di Jalan poros Lambuya – Motaha akses yang di lalui kendaraan untuk mempermudah perjalanan karena jaraknya yang sangat strategis menghubungkan 4 kabupaten.
“Selain jalan yang rusak parah, kondisi drainase di sekitar lokasi tersebut juga tidak berfungsi dengan normal akibat di penuhi lumpur dan tanah, akhirnya air meluap di jalanan saat turun hujan yang mengakibatkan jalan semakin parah”tutupnya
Laporan : Tim
Editor : Ardan