BeritaKendari

Kehadiran PT. BI di kendari Membuat Pelaku UMKM Gulung Tikar, Pemkot Seolah Tutup Mata

824
×

Kehadiran PT. BI di kendari Membuat Pelaku UMKM Gulung Tikar, Pemkot Seolah Tutup Mata

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Awaludin Sisilia Ketua Aptek Kota Kendari

Kendari, Sultratimes.com,- Terkait masuknya PT. bintang internasonal di kendari mendapat respon negative oleh ketua Aptek kendari pasalnya kehadiran BI dapat mematikan pelaku umkm di bidang aksesoris & jasa tekhnis hp di kendari serta juga akan menambah angka pengagguran/beban pemerintah kota kendari

Ketua Aptek Kendari Awaludin menilai kehadiran PT Bintang Internasional di Kota Kendari dapat mengganggu pendapatan serta merugikan para pelaku umkm, khususnya pedagang elektronik aksesoris, jasa tekhnis Hp krena adanya persaingan usaha tidak sehat

“kehadiran PT Bintang Internasional di kendari dapat berdampak buruk bagi pelaku umkm yang berada di Kota Kendari bahkan mengalami kemunduran dan penurunan dalam memperoleh penghasilan,” Ungkap awaludin dalam keterangan tertulisnya Sabtu, 17/09/22

Awaludin menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari seharusnya lebih mendukung pelaku UMKM agar dapat berkembang bukan menghadirkan investor yang akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat.

“Kami tidak menolak yang namanya investor, asal itu investor yang sehat atau dapat mensejahterakan masyarakat, Namun jika investor hadir hanya menjadi penyebab umkm di kendari ambruk, maka dengan tegas harus ditolak/di evaluasi” Bebernya

Lebih lanjut, Awaludin juga mengatakan bahwa hadirnya PT bintang ini menciptakan Pengangguran 1.000 Orang karena Toko-Toko Aksesoris Handphone dll berpotensi tutup dan gulung Tikar karena PT Bintang tidak mengikuti Rule atau aturan Harga yang dikeluarkan oleh APTEK Sebagai Lembaga Pengawasan yg resmi

Seharusnya melalui Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 mengamananahkan tentang Otonomi Daerah. Dimana Pemerintah Daerah
diberikan kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat menurut
praksara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, bukan kemudian semaunya membuat masyarakat sengsara

“Saya menduga adanya kongkalikong antara pemkot dan perusahaan raksasa ini (PT bintang internasional) sehingga membuat pemerintah tutup mata terkait persoalan tersebut, seharusnya walikota kendari tidak layak mendapatkan gelar sebagai bapak UMKM.”tegasnya

Dia juga menambakan bahwa sudah beberapa kali dilakukan aksi unjuk rasa serta rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak instansi, DPRD bahkan dengan walikota kendari yang kami terima hanyalah janji yang tak kunjung di realisasi bahwa kita telah bersepakat untuk menerima PT. bintang dengan syarat

1. PT. bintang internasional tidak di perbolehkan melakukan penjualan secara eceran
2. PT. . Bintang internasional melakukan penjualan secara grosir kepada anggota / yang tergabung dalam asosiasi pedagang aksesoris & jasa tekhnis HP di buktikan dengan rekomendasi ketua aptek
3. PT. bintang internasional tidak di perbolehkan mengunakan jasa tekhnisi handphone di kota kendari.
4. Aptek sebagai Lembaga independen dalam pengawasan harga yang d keluarkan PT. bintang internasional

Dan itu telah di terima oleh pemerintah kota kendari, namun sayagnya sampai hari ini tidak ada kebijakan dari pemkot kendari untuk merealisaskan permintaan pelaku umkm maka dari itu pria yang kerap di sapa Awal itu menilai bahwa walikota yang hari ini menjabat di kendari hanya mementingkan kaum – kaum kapitalis, dan DPRD kota kendari tidak mampu untuk menyerap aspirasi warga kota kendari.

“Kami akan tetap mempresure hingga apa yang menjadi tuntutan kami di realisasikan kami juga tidak akan berhenti, kami saat ini sedang konsolidasi besar2an untuk melakukan aksi unjuk rasa jilid IV.” Tutup awaludin sisila

Red.