KendarI, Sultratimes.com, – Jaringan Advokasi Tambang Indonesia Wilayah Sulawesi Tenggara (Jati Sultra) kembali menyorot mafia pertambangan di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara
Melalui Direktur Eksekutif Jati Sultra, Enggi Indra Syahputra mengatakan bahwa kali ini pihaknya menyoroti temuan Tiga Iup Siluman
“dari hasil investigasi, kami menemukan dugaan tiga iup siluman yang berlokasi di Konawe utara”, bebernya
Pasalnya tiga iup tersebut diduga merupakan hasil rekayasa penerbitan izin IUP perusahaan tambang atau bisa disebut IUP siluman yang dipaksa untuk diterbitkan
“Jadi ada tiga IUP tersebut kami duga dipaksa untuk diterbitkan atau coba didaftarkan pada Minerba One Data Indonesia (MODI)”, terang Enggi
Dalam temuannya Enggi Menduga salah satu nama perusahaan tersebut adalah PT. Berkah Abadi Pratama yang melalui surat B-52MP.04/BDM.PU/24. Dari rekomendasi Ditjen Minerba tertanggal 17 Januari 2024 yang tertera jelas bahwa perusahaan PT. Berkah Abadi Pratama tidak terdaftar di MODI
Lanjut, Enggi juga membeberkan perusahaan kedua yakni, PT. Metro Kontruksi yang juga ditolak untuk diterbitkan di MODI
“Perusahaan selanjutnya adalah PT. Metro Kontruksi yang tidak terdaftar pada MODI melalui surat Ditjen Minerba B-70/MP.04/BDM.PU tertanggal 20 Januari 2024”, Ungkapnya
Sementara Perusahaan ketiga bernama PT. Konawe Bhakti Pratama dengan SK 336, SK 337 – SK 338 yang mempunyai masalah yang sama dari kedua IUP yang disebutkan sebelumnya
“Jadi ketiga perusahaan tersebut kami duga coba untuk didaftarkan pada MODI tetapi Kementrian ESDM melalui kajiannya ketiga perusahaan tersebut tidak memenuhi syarat yang dibuktikan dengan surat resmi”, terang Enggi
“Jadi setelah menemukan temuan tersebut kami menduga ada aktor/dalang yang mencoba melakukan permainan untuk meloloskan IUP tersebut, kami duga kuat ini melibatkan beberapa orang”, Ucapnya
Terakhir Enggi menyampaikan akan melakukan aksi unjuk rasa di Kementrian ESDM RI dan Mabes Polri untuk mengungkap siapa dalang dibalik IUP Bodong tersebut yang dipaksa untuk diloloskan
“Dalam beberapa hari kedepan kami jadwalkan akan melakukan aksi demonstrasi di Kementrian ESDM RI dan Mabes Polri, Untuk mengungkap siapa dalang dibalik kejanggalan ini serta memastikan ke tiga IUP tersebut tidak diberikan status resmi”, tutupnya.
Laporan : Tim