Konsel,sultratimes.com – Terkait Rencana Pinjaman Pengendalian Ekonomi Nasional (PEN) kepada perusahaan negara PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) senilai Rp. 251,5 Milyar, Polemik tersebut menimbulkan pro dan kontra.
Muh Gilang Anugrah (MGA) Mengatakan bahwa terkait rencana pemda konsel untuk mengajukan Pinjaman Pengendalian Ekonomi Nasional (PEN) kepada perusahaan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dinilai tidak efisien karena harus berutang pada perusahaan negara.
“Dimasa pandemi Covid 19 ini pemda konsel masih memikirkan pinjaman yang tidak efisien, harusnya pemerintah memikirkan solusi yang bisa membantu masyarakat Konawe Selatan (Konsel) di masa pandemi ini”tegas MGA.selasa(29/09/21)
Ketua karateker Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Konsel itu juga menambahkan, Aksi Demosntrasi Pro Pinjaman PEN di Kantor DPRD Konsel berakhir ricuh hingga terjadi pengrusakan fasilitas Gedung DPRD, demostrasi tersebut sangat politis.
“Demostrasi Pro Pinjaman kemarin di kantor DPRD Kab. Konsel, kami menilai sangat politis, dan itu bukan mahasiswa yang demo, setau saya Mahasiswa tidak pernah merusak dan membawa Bom Molotov” tuturnya pada awak media.
Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) telah mengajukan pinjaman tersebut ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), senilai Rp 251,5 Miliar, Namun ditolak oleh enam fraksi dewan Konsel.
“Langkah DPRD Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sudah tepat dalam mengambil keputusan, saya berharap pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) lebih memikirkan masyarakat dalam melewati masa pandemi covid 19, yakni menciptakan Solusi untuk kesejahteraan masyarakat konsel”tutup MGA.selasa(28/09/21)
